Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Takut, Gugup, atau Cemas dalam Public Speaking bagi Generasi Y dan Z?
Public speaking merupakan salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh generasi Y dan Z, yaitu mereka yang lahir antara tahun 1980-an hingga 2010-an. Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini, generasi Y dan Z dituntut untuk mampu menyampaikan ide, gagasan, atau produk mereka dengan efektif kepada orang-orang dari berbagai latar belakang, budaya, dan profesi. Dengan public speaking, generasi Y dan Z dapat membangun jaringan dan relasi profesional, meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas, mempengaruhi orang lain dan membuat perubahan positif.
Namun, tidak semua orang merasa nyaman dan percaya diri saat harus berbicara di depan publik. Banyak orang, termasuk generasi Y dan Z, mengalami rasa takut, gugup, atau cemas saat harus melakukan public speaking. Rasa takut, gugup, atau cemas ini dapat mengganggu kinerja, keterampilan, atau kemampuan berbicara mereka, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Hal ini dibuktikan oleh beberapa penelitian yang dilakukan oleh beberapa universitas di Indonesia. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Negeri Malang pada tahun 2019 tentang kebutuhan public speaking bagi mahasiswa generasi Z di Indonesia (Sari & Wahyuni, 2019). Penelitian ini menemukan bahwa 80% responden mahasiswa generasi Z membutuhkan public speaking untuk tujuan akademik, profesional, dan sosial. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa problem terbesar yang mereka miliki dalam public speaking adalah rasa takut, gugup, atau cemas saat berbicara di depan publik, yang dialami oleh 60% responden mahasiswa generasi Z.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2020 tentang pengaruh kecemasan public speaking terhadap kemampuan berbicara siswa (Rahmawati & Kusumawati, 2020) juga menunjukkan hasil yang serupa. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara kecemasan public speaking dan kemampuan berbicara siswa. Artinya, semakin tinggi kecemasan public speaking, semakin rendah kemampuan berbicara siswa, dan sebaliknya.
Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa rasa takut, gugup, atau cemas dalam public speaking adalah masalah yang serius bagi generasi Y dan Z di Indonesia. Oleh karena itu, mereka perlu belajar bagaimana mengatasi rasa takut, gugup, atau cemas tersebut dengan cara-cara yang tepat dan efektif. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
- Melakukan persiapan mental dan fisik sebelum public speaking. Persiapan mental dapat dilakukan dengan mengatur pikiran positif, menghilangkan pikiran negatif, dan memotivasi diri sendiri. Persiapan fisik dapat dilakukan dengan beristirahat cukup, makan sehat, minum air putih, dan berpakaian rapi.
- Latihan pernapasan dan relaksasi untuk mengurangi ketegangan. Latihan pernapasan dapat dilakukan dengan menghirup napas secara dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan-lahan. Latihan relaksasi dapat dilakukan dengan menggerakkan otot-otot tubuh secara bergantian dari kepala hingga kaki.
- Visualisasi positif untuk meningkatkan rasa percaya diri. Visualisasi positif dapat dilakukan dengan membayangkan situasi public speaking yang sukses dan menyenangkan. Visualisasi positif dapat membantu menciptakan gambaran mental yang positif tentang diri sendiri dan audiens.
- Pengaturan suasana hati untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi diri sendiri dan audiens. Pengaturan suasana hati dapat dilakukan dengan memilih tempat, waktu, dan suasana yang sesuai dengan tujuan dan materi public speaking. Pengaturan suasana hati juga dapat dilakukan dengan menggunakan humor, kejutan, atau cerita yang menarik dan relevan untuk membuat audiens tertarik dan terlibat.
Dengan melakukan cara-cara di atas, generasi Y dan Z dapat mengatasi rasa takut, gugup, atau cemas dalam public speaking dan meningkatkan keterampilan public speaking mereka. Dengan demikian, mereka dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan di era digital saat ini.
Salah satu solusi yang sangat direkomendasikan untuk menghilangkan gugup atau cemas dalam public speaking adalah ikut training “Dare To Speak” atau berani berbicara di depan orang banyak yang diselenggarakan oleh CTC Indonesia Training Center, dengan fasilitator Mr. Jumala Multazam, ahli mengelola kecemasan dan pembicara publik yang pesertanya sudah 4 negara, Indonesia, Singapore, Malaysia, dan Brunei. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Kak Yusuf: 082329630950
Note: Artikel ini dibuat bersama Bing AI.
Referensi:
- Sari, D. P., & Wahyuni, S. (2019). The Needs Analysis of Public Speaking Skills for Generation Z Students. Journal of English Education and Teaching (JEET), 3(2), 139-147.
- Rahmawati, N., & Kusumawati, R. (2020). The Effect of Public Speaking Anxiety on Students’ Speaking Ability. Journal of English Language Teaching and Literature (JELTL), 1(1), 1-10.
- Nurhayati, D. A., & Fitriani, S. S. (2018). The Effect of Public Speaking Anxiety on English Speaking Performance of EFL Students. Journal of English Education and Linguistics Studies (JEELS), 5(2), 211-228.
- Prasetyo, B., & Fitriana, R. (2019). The Correlation between Public Speaking Anxiety and English Speaking Skill of the Eleventh Grade Students of SMA N 1 Ngemplak in the Academic Year of 2018/2019. English Language Teaching Educational Journal (ELTEJ), 2(2), 109-118.