Hari Peringatan Bunuh Diri Sedunia jatuh pada 10 September. Pertama kali diusulkan oleh World Health Organization pada tahun 2003. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan ada 800.000 kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia pada tahun 2023. Ini berarti bahwa setiap 40 detik, satu orang meninggal karena bunuh diri.
Sedangkan jumlah kasus bunuh diri di Indonesia cenderung menurun dari tahun 2020 hingga 2022. Namun, pada tahun 2023, jumlah kasus bunuh diri kembali meningkat. Hal ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19 dan masalah lain terkait.
Bunuh diri sebagai masalah kesehatan global menjadi peringatan untuk merenungkan dampaknya dan mencari solusi bersama. Hari ini dibentuk juga untuk menggalakkan tindakan-tindakan yang dapat membantu mencegahnya.
Faktor yang mempengaruhi tingginya angka bunuh diri diantaranya :
1. Stigma: karena menjadi masalah kesehatan mental membuat banyak orang enggan mencari bantuan, bahkan ketika mereka sangat membutuhkannya. Stigma ini dapat menghalangi akses ke perawatan yang tepat.
2. Kurangnya Sumber Daya: di negara terutama yang penduduknya berpenghasilan rendah atau menengah, memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan mental yang berkualitas. Hal ini membuat kurangnya dukungan dari sistem kesehatan dapat menghambat upaya pencegahan bunuh diri.
3. Isolasi Sosial: terjadi kesepian dan isolasi sosial meningkatkan risiko kesehatan mental sebagai faktor risiko bunuh diri. Terutama selama pandemi COVID-19.
4. Gangguan kesehatan mental : ada pengalaman traumatis, krisis pribadi sehingga kurang mampu mengelola masalah, mencari solusi,
Tindakan bunuh diri adalah tanggung jawab bersama, sehingga perlu sikap empati dan menerapkan hal berikut :
1. Peningkatan Kesadaran tentang masalah kesehatan mental dan bunuh diri, dan bagikan pengetahuan ini dengan orang-orang di sekitar Anda.
2. Perluas Edukasi masalah kesehatan mental agar membantu orang lebih memahami gejala dan risikonya. Bentuknya psikoedukasi, informasi publik, seminar dan kampanye.
3. Perhatikan Tanda-tanda pada seseorang yang mungkin berjuang dengan masalah kesehatan mental atau memiliki pemikiran bunuh diri.
4. Pemantauan Media Sosial yang memiliki dampak negatif pada kesehatan mental. Upaya dialakukan dengan menghilangkan konten yang merugikan atau merangsang pemikiran bunuh diri.
5. Penawaran dukungan, dengarkan dengan empati, dan bantu mereka mencari bantuan profesional jika diperlukan.
6. Penghapusan Stigma ajak berbicara secara terbuka tentang kesehatan mental dan bunuh diri untuk mengurangi stigma.
7. Pelatihan Petugas Pertolongan Pertama kepada guru, karyawan kesehatan, konselor sekolah, dan polisi, untuk mengenali tanda-tanda seseorang yang berisiko bunuh diri dan memberikan pertolongan awal yang tepat.
8. Pendidikan di Sekolah: Menyediakan program kesehatan mental di sekolah dapat membantu anak-anak dan remaja mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi tekanan dan perasaan sulit.
9. Pengendalian Akses ke Metode Bunuh Diri dengan mengurangi akses orang yang berisiko ke metode bunuh diri, seperti mengunci senjata api, mengamankan obat-obatan berbahaya, dan menghindari tempat-tempat berbahaya.
10. Pengawasan Setelah Upaya Bunuh Diri Sebelumnya pada orang yang telah mencoba bunuh diri sebelumnya berisiko lebih tinggi untuk mencoba lagi. Pengawasan dan perawatan yang ketat diperlukan dalam kasus-kasus seperti ini.
11. Promosi Kesejahteraan Emosional: Menekankan pentingnya perawatan diri, manajemen stres, dan kesejahteraan emosional dalam pendidikan dan masyarakat dapat membantu mencegah masalah kesehatan mental yang lebih serius.
12. Pemberian Dukungan Organisasi Kesehatan Mental: Banyak organisasi kesehatan mental yang memerlukan dukungan finansial dan tenaga sukarelawan. Anda dapat membantu dengan mendukung upaya mereka.
Saatnya hari ini menjadi kesempatan untuk berpikir tentang dampak yang dimiliki bunuh diri pada individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan meningkatkan kesadaran pencegahan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan, kita bisa turut serta mengurangi terjadinya bunuh diri dan membuat peningkatan kesejahteraan hidup individu yang beresiko.
Bersama keluarga, masyarakat, dan pemerintah, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif untuk mendukung tiap orang. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami krisis bunuh diri, segeralah mencari bantuan profesional atau hubungi layanan krisis setempat.
Soffy Balgies Psikolog, Trainer CTC Therapy, Chat me 082230862122